UKM Sasenitala

UKM SASENITALA

Organisasi Sasenitala Konservasi Alam dan Budaya didirikan pada 15 Oktober 1977 di ASRI (Akademi Seni Rupa
Indonesia) yang terletak di Gampingan. Pada awal pendiriannya, Sasenitala Konservasi Alam dan Budaya
diprakarsai oleh mahasiswa ASRI seperti Achmad Sopandi, Dicky Tjandra, AB Dwiantoro. Sasenitala Konservasi
Alam dan Budaya didirikan karena adanya kegiatan dibidang minat dan bakat pada suatu lembaga perguruan
tinggi, salah satu unsurnya adalah mahasiswa pecinta alam. Mahasiswa pecinta alam adalah seorang atau
kelompok mahasiswa yang menggemari dan melakukan kegiatan yang cukup luas, yaitu meliputi kegemaran baik
lingkungan, alam, kebudayaan maupun kemanusiaan yang semuanya berkaitan dengan aspek sosial.
Sasenitala menjadi satu-satunya unit kegiatan mahasiswa pecinta alam ditingkat akademi. Kevakuman dalam
kepengurusan sempat terjadi pada awal tahun 1984, dimana tidak terdapat kepengurusan yang akhirnya pada
tanggal 30 September 1993, seratus orang mahasiswa Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta,
sepakat untuk menghidupkan kembali unit kegiatan mahasiswa Sasenitala. Nama Sasenitala sendiri pun diambil
dari singkatan, yaitu mahasiswa seni pecinta alam; namun karena beberapa hal vakum dan mulai aktif kembali
pada tahun 1993 dengan merubah konsep menjadi konservasi alam dan budaya hingga kini. Hal ini dikarenakan
adanya kedekatan Sasenitala Konservasi Alam dan Budaya dengan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI)
yang fokus dengan membuat acara tentang alam dan perkembangan budaya di Indonesia.

Konsep yang berubah juga mempengaruhi perjalanan organisasi Sasenitala; dan yang paling kentara adalah
mengenai atribut Sasenitala Konservasi Alam dan Budaya yaitu bandana. Warna dan motif bandana Sasenitala
Konservasi Alam dan Budaya lebih beragam dan berbeda antara angkatan satu dengan angkatan lainnya.
Berkedudukan ditingkat Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta, dibawah sekjen UKM Institut Seni
Indonesia Yogyakarta, setelah setahun berjalan dan atas desakan dari mahasiswa Fakultas Seni Pertunjukan yang
mempunyai minat dan bakat yang sama pada musyawarah anggota tanggal 30 September 1994, Sasenitala
berubah kedudukan dari tingkat fakultas ke tingkat institut dan menerima anggota dari seluruh mahasiswa
Institut Seni Indonesia Yogyakarta yang berminat. Sebagaimana telah diuraikan diatas, Sasenitala Konservasi Alam
dan Budaya sebagai wadah satu-satunya kegiatan mahasiswa pecinta alam di tingkat institut, pada Institut Seni
Indonesia Yogyakarta yang merupakan wadah berkumpul dari mahasiswa peminat dan berbakat terhadap
kepecinta alam dan budaya.

Kegiatan Utama

  1. Menyelenggarakan kegiatan di bidang konservasi alam dan budaya.
  2. Menyelenggarakan kegiatan di bidang kepecintaalaman.
  3. Menyelenggarakan kegiatan di bidang kesenian